Spoiler Alert, Takaiters!
Berbeda dengan film Bohemian Rhapsody yang memfokuskan narasi filmnya pada sosok Freddy Mercury, The Dirt justru lebih mengedepankan sudut pandangnya ke seluruh susunan personil mereka. Film spesial yang tayang di Netflix tersebut bercerita tentang era kejayaang musik band hair metal ala Motley Crue di era 80-an.
Ya, Motley Crue merupakan salah satu band hair metal yang sempat agung di eranya. Di masa-masa kejayaan Rock ‘n Roll yang penuh kecintaan dan romansa dalam musiknya. Film The Dirt akan menggiring penontonnya menyaksikan kisah-kisah liar mereka. Kehidupan kebintangan dari setiap personel melalui sudut pandang “aku”-nya mereka masing-masing. Berganti-gantian menarik-ulur alur cerita The Dirt sebagai sebuah karya film.
Platform streaming film itu sebenarnya telah menayangkan The Dirt pada akhir Maret kemarin. Sebagai film biopik, The Dirt agaknya pantas untuk disaksikan, khususnya oleh kalangan yang kupingnya memang sempat akrab dengan musik dari band asal Los Angeles tersebut.
Pasalnya, menarik melihat napak tilas perjalanan karir Motley Crue mulai awal terbentuk, masa kejayaan, sampai kendala-kendala yang membuatnya hancur.
1. Adopsi dari Buku Autobiografi

Tidak salah apabila film ini mempunyai kemiripan dengan isi dari buku autobiografi dari band tersebut. Karena film ini memang diadaptasi dari buku yang ditulis oleh keempat personil Motley Crue bersama seorang jurnalis bernama Neil Darrow Strauss. Hal ini sendiri sudah nampak jelas dari tajuk filmnya yang mengambil kata “The Dirt” dari buku yang berjudul The Dirt: Confessions of the World’s Most Notorious Rock Band.
2. Garapan Berdasarkan Kisah Nyata

Sebagaimana autobiografi, otomatis film ini masuk dalam karya yang berdasarkan kisah nyata. Kendati demikian naskah filmnya ditulis oleh Amanda Adelson yang sebelumnya dikenal menukangi naskah film pendek Short (2010). Adelson tidak sendiri, ia dibantu oleh penulis naskah untuk serial televisi Lucifer, Tom Kapinos. Beberapa artis ternama asal Los Angeles, AS, seperti Iwan Rheon, Douglas Booth, Machine Gun Kelly, dan Daniel Webber sebagai para pemeran dalam film tersebut.
3. Sebuah Representasi Ulang

Tak hanya itu, Jeff Tremanie ditunjuk sebagai sutradara dibalik layar untuk menukangi The Dirt. Sebelumnya, Tremanie menyutradarai film Bad Grandpa (2013). Film hasil garapannya patut diapresiasi, bagaimana The Dirt berhasil merepresentasikan atau memvisualkan ulang kisah nyata Motley Crue sebagai band Rock, yang memang menjadi fokus cerita dalam filmnya ini.
4. Jalan Karir Motley Crue

The Dirt mengangkat bagaimana perjalanan karir band Motley Crue. Namun, apa yang membuat kedigdayaan Motley Crue terjungkal juga turut disaksikan dalam film ini. Ada satu hal yang bisa ditangkap dalam film ini, yaitu bagaimana musik-musik mereka membuat kepopuleran, sementara itu gaya hidup kebintangan mereka yang begitu liar penuh pesta pora membuat sinar band tersebut meredup. Motley Crue tidak lepas dari masalah-masalah. Masalah akibat ulah-ulah mereka sendiri, mungkin.
5. Transisi Masing-Masing Porsi

Ya, di awal-awal film, kamu akan diajak mengikuti cerita. Cerita yang liar dari para narator yang tidak lain dan tidak bukan adalah para personil Motley Crue sendiri. Bagian pertama tentu diambil oleh Nikki Six, sang bassist. Kemudian, transisi antar para narator “aku” berpindah dengan halus dan balance ke sosok-sosok Tommy Lee (Drummer), Mick Mars (Gitaris), dan si vokalis, Vince Neil. Kendati begitu, sosok atau suara Nikki Sixx terlihat paling dominan di sepanjang film.
6. Senang-Senang, dan Senang-Senang

Senang-senang. Hanya itulah yang menjadi jawaban tentang adegan-adegan seperti apa yang dominan dalam film ini. Film ini dipenuhi banyak sekali rentetan adegan pesta, penampakan obat-obatan, dan hmmm … Ya, tahu sendirilah jawabannya seperti apa. Bagi yang tidak terbiasa dan terpaksa, film berdurasi 1 jam 48 menit ini boleh dihindari. Apalagi jika angka usia kamu masih belum cukup umur.
Bahkan, salah seorang manajer band dalam sebuah adegan mengatakan “Jangan pernah tinggalkan pacarmu sendirian bersama personil Motley Crue, jangan pernah!”. Bagi saya, kata-kata ini sudah cukup menggambarkan bagaimana kehidupan bintang rock Motley Crue di masa-masa kejayaannya dulu. Kalau Takaiters masih belum ngeh juga, silahkan mempersiapkan kesiapan untuk menonton The Dirt.
Siap-siap, supaya tidak sakit jiwa. Karena, film ini punya Jump Scare juga, lo! Hehehe…